Jumat, Agustus 14, 2009

Perajin Bambu Desa Wanurejo

*Perajin Bambu Ukir
Berharap Perluas Pemasaran

MAGELANG (KR) – Perajin bambu ukir di Dusun Gedongan, Desa Wanurejo berharap pemasaran hasil kerajinannya lebih luas. Selama ini, bambu ukir hanya dipasarkan di komplek Candi Borobudur. Jika pun keluar daerah, hanya berlangsung sporadis dan tidak berkelanjutan.
Anto Zaenal Arifin, seorang perajin mengatakan bahwa selama berproduksi sekitar 10 tahun, hasil karyanya hanya dipasarkan di Candi Borobudur. “Mentok di candi, jika pun ada pesanan banyak, tidak pernah berkesinambungan,” ujar Anto kepada KR, Selasa (11/8).
Dia mengatakan pernah berusaha untuk menjual hingga keluar daerah, namun hasilnya tidak menggembirakan. “Di Kiai Langgeng juga tidak laku,” kata Anto. Dia menduga salah satu penyebab ukir bambu tidak diterima masyarakat luas karena motifnya yang monoton.
“Karena kami membuat di sekitar candi, maka motif candi menjadi acuan,” ungkapnya. Selain candi, bentuk wayang dan kaligrafi juga dibuat oleh para perajin. Anto mengharapkan ada pelatihan khusus yang bisa mengembangkan keterampilan dan menambah kreatifitas perajin.
Suradi, perajin lain mengungkapkan dirinya menjual ukir bambu maksimal hingga Yogyakarta. “Mau keluar daerah lagi berat di ongkos,” cetusnya. Pernah, imbuh Suradi, ukir bambu karyanya dijual hingga luar Jawa, namun setelah beberapa waktu, tidak ada kesinambungan.
Dia mengungkapkan selain pemasaran, bahan baku bambu juga mulai sulit dicari. “Mau tak mau, musti mendatangkan dari luar desa agar produksi tetap berjalan,” jelas Suradi. Jika memaksakan bambu yang belum kering, kualitas hasil ukiran menjadi jelek karena kandungan air dalam bambu masih banyak sehingga ketika kering, ukiran akan mengekerut.
Terpisah, Kepala Desa Wanurejo, Dra. Umi Aminah dan Kepala Dusun Gedongan, Soepardi mengatakan pemerintah berupaya melakukan promosi dengan mengikutkansertkan perajin dalam berbagai pameran.
“Kami juga bekerjasama dengan pengelola Candi Borobudur untuk memfasilitasi perajin agar karyanya lebih dikenal masyarakat luas,” pungkas Umi. (Dian Ade Permana)

Tidak ada komentar: