Iwak Kali Laras
Karena Beda Bikin Penasaran
Beda. Itulah prinsip pertama yang dipegang oleh Budi Sulistyowati, yang akrab dipanggil Lis (49) ketika membuka Warung Makan Laras, di Jalan Medono, Klebakan, Soropadan, Pringsurat, Temanggung.
Setelah berpikir keras beberapa saat dan usulan Witono, sang suami, menu iwak kali dan menthok menjadi pilihan. “Alasannya, masih jarang yang menjual iwak kali dengan nuansa pedesaan,” cetus Lis kepada KR. Karena menu yang ditawarkan beda, maka konsumen pasti akan memiliki rasa penasaran dan mencoba untuk mengunjungi.
10 November 2007 dipilih sebagai pembukaan Warung Makan Laras. “Satu porsi menu berisi berbagai iwak kali, daun singkong, dan sambal,” ujar Lis. Iwak kali terdiri dari wader, kotes, udang kali, dan melem (sejenis wader namun berukuran besar). Serta ucheng yang dijual terpisah.
“Meski iwak kali dicampur, tapi jika pelanggan menginginkan terpisah juga bisa,” tutur Lis. Untuk daun singkong hanya direbus hingga matang. Sebagai lalapan, imbuh Lis, daun singkong akan lebih lezat jika dikombinasikan dengan rasa yang natural.
Sementara sambal, bisa memilih berdasarkan selera. “Kami menawarkan sambal tomat matang, sambal trasi, atau sambal kosek yang dibuat dari lombok rawit hijau dipadu dengan bawang,” jelas Lis.
Saat ini, iwak kali yang dibutuhkan untuk memenuhi konsumen mencapai 10 kilogram perhari. “Jika musim liburan, semakin bertambah, apalahi pengunjung keluarga juga banyak,” ungkap Lis.
Untuk menampung penikmat iwak kali, selain bangunan warung induk juga terdapat empat bale-bale. “Sebetulnya kami berencana untuk menambah bale-bale, namun karena setting pertama kali hanya untuk rumah, kami kesulitan mengaturnya,” kata Lis.
“Paling susah saat musim hujan, orang yang menyetori iwak kali tidak mencari karena sungai banjir,” ujar Lis, sembari tertawa. Padahal, kesegaran iwak kali adalah kemutlakan yang tidak bisa ditawar-tawar. Solusinya, Warung Makan Laras hanya menjual sesuai iwak kali yang didapat nelayan.
Terasa nikmat menikmati iwak kali, nasi hangat, sambal dipadu daun singkong, seharga Rp7000. “Selain iwak kali, ada juga rica-rica enthok,” kata Lis. Penasaran?.
Senin, Agustus 10, 2009
Teroris Temanggung
Drama ‘Noordin M. Top’ Berakhir
TEMANGGUNG (KR) – Setelah dikepung selama kurang lebih 17 jam, ‘Noordin M Top’, teroris nomor wahid Indonesia tersungkur terkena peluru pasukan Densus 88. Proses takluknya otak pelaku pemboman di Indonesia itu berlangsung dan mencekam.
Setelah terjadi serentetan tembakan pada Jumat (7/8) malam dan berhenti usai tengah malam, anggota Densus dan Brimob terus berdatangan. Suasana hening pecah pada Sabtu (8/8) sekitar jam 05.00 WIB ketika dua suara desingan peluru diarahkan ke rumah Muhzarin, yang menjadi persembunyian Noordin M. Top.
Tak berhenti disitu, usai tembakan, polisi meledakkan sisi barat rumah Muhzarin. Tak kurang terjadi lima kali tembakan dari atas bukit dan sebelah barat rumah Muhzarin. Pada penembakan pukul 08.15 WIB dan 08.30 WIB polisi bahkan menggunakan senapan mesin.
Tembakan anggota polisi itu berselang-seling dengan ledakan-ledakan kecil. Meski tidak merubuhkan sisi barat rumah, namun terlihat asap pekat mengepul dan memecahkan kaca jendela serta genting-genting berjatuhan. Dari catatan KR, terdapat lima kali ledakan. Pada ledakan yang terakhir, pukul 09.27 WIB, polisi langsung merangsek ke pintu depan rumah dan melakukan serangan.
Pasca masuknya polisi ke dalam rumah ini, terdengar rentetan tembakan. Tak ayal, polisi kembali berhamburan keluar. Penyisiran dari samping rumah pun dilakukan. Gerakan polisi menuju belakang rumah.
Dalam sebuah momentum, tiga orang anggota polisi mendobrak pintu belakang dan terdengar tembakan berulang kali. Tak lama berselang, anggota yang lain memeriksa dalam rumah. Drama berakhir. Teroris dalam rumah dipastikan meninggal.
Meski begitu, hingga saat ini kepolisian tidak bisa dikonfirmasi mengenai identitas orang didalam rumah. Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri, yang meninjau langsung penggerebakan langsung meninggalkan Temanggung tak lama usai proses evakuasi berlangsung.
Jumlah korban pun masig simpang siur. Meski terlihat membawa dua kantong mayat, namun terlihat yang digotong hanya satu jenazah. Setelah evakuasi berlangsung, polisi langsung memasang police line
dan menggeledah rumah Muhzarin. Polisi melakukan identifikasi dan terlihat membawa beberapa barang keluar dari rumah tersebut.
TEMANGGUNG (KR) – Setelah dikepung selama kurang lebih 17 jam, ‘Noordin M Top’, teroris nomor wahid Indonesia tersungkur terkena peluru pasukan Densus 88. Proses takluknya otak pelaku pemboman di Indonesia itu berlangsung dan mencekam.
Setelah terjadi serentetan tembakan pada Jumat (7/8) malam dan berhenti usai tengah malam, anggota Densus dan Brimob terus berdatangan. Suasana hening pecah pada Sabtu (8/8) sekitar jam 05.00 WIB ketika dua suara desingan peluru diarahkan ke rumah Muhzarin, yang menjadi persembunyian Noordin M. Top.
Tak berhenti disitu, usai tembakan, polisi meledakkan sisi barat rumah Muhzarin. Tak kurang terjadi lima kali tembakan dari atas bukit dan sebelah barat rumah Muhzarin. Pada penembakan pukul 08.15 WIB dan 08.30 WIB polisi bahkan menggunakan senapan mesin.
Tembakan anggota polisi itu berselang-seling dengan ledakan-ledakan kecil. Meski tidak merubuhkan sisi barat rumah, namun terlihat asap pekat mengepul dan memecahkan kaca jendela serta genting-genting berjatuhan. Dari catatan KR, terdapat lima kali ledakan. Pada ledakan yang terakhir, pukul 09.27 WIB, polisi langsung merangsek ke pintu depan rumah dan melakukan serangan.
Pasca masuknya polisi ke dalam rumah ini, terdengar rentetan tembakan. Tak ayal, polisi kembali berhamburan keluar. Penyisiran dari samping rumah pun dilakukan. Gerakan polisi menuju belakang rumah.
Dalam sebuah momentum, tiga orang anggota polisi mendobrak pintu belakang dan terdengar tembakan berulang kali. Tak lama berselang, anggota yang lain memeriksa dalam rumah. Drama berakhir. Teroris dalam rumah dipastikan meninggal.
Meski begitu, hingga saat ini kepolisian tidak bisa dikonfirmasi mengenai identitas orang didalam rumah. Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri, yang meninjau langsung penggerebakan langsung meninggalkan Temanggung tak lama usai proses evakuasi berlangsung.
Jumlah korban pun masig simpang siur. Meski terlihat membawa dua kantong mayat, namun terlihat yang digotong hanya satu jenazah. Setelah evakuasi berlangsung, polisi langsung memasang police line
dan menggeledah rumah Muhzarin. Polisi melakukan identifikasi dan terlihat membawa beberapa barang keluar dari rumah tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)