Kamis, Agustus 20, 2009

Demo Pasar Rejowinangun, Magelang

P3RM Geruduk Pemkot
MAGELANG (KR) – Sekitar 40 orang anggota Paguyuban Pedagang Pasar Rejowinangun Magelang (P3RM) mendatangi kantor Pemerintah Kota Magelang, Kamis (20/8). Mereka menuntut kepada pemerintah agar memberi uang kompensasi kepada 400 pedagang dengan nominal Rp4 juta.
“Uang tersebut sebagai ganti karena kami tidak memperoleh rezeki sebagaimana mestinya untuk bulan ramadhan tahun ini,” ujar Heri Setiawan, Koordinator P3RM. Dia mengungkapkan, uang kompensasi tersebut untuk membayar pedagang karena selama dua bulan, bulan ramdhan dan Idul Fitri, tidak memperoleh penghasilan sebagaimana mestinya akibat Pasar Rejowinangun belum juga dibangun.
Menurut Heri, tuntutan tersebut sangat realistis. “Sebetulnya ada 2000 pedagang yang menjadi korban kebakaran, tapi hingga saat ini hanya 400 orang yang bertahan di penampungan,” ungkapnya. Soal angka tersebut, berasal dari hitungan ketika kondisi masih normal, sehari pedagang mendapat untung Rp100 ribu. Jika dikali 30 hari, mendapat Rp3 juta. Jika dua bulan, semestinya penghasilan Rp6 juta.
Selain menuntut kompensasi, pedagang juga berharap agar Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jalan Jendral Sudirman dan bekas area pasar yang terbakar, ditertibkan. “Jika ada pedagang yang turun ke jalan, maka yang di pasar penampungan akan sepi,” jelas Heri.
“Pemerintah harus tegas dalam menegakkan peraturan, kami hanya mengharap keadilan” kata Heri. Kedatangan P3RM ke kantor Pemkot Magelang ini didampingi Bintoro Dwi Prasetyo, dari LSM Cicak Magelang.
Menanggapi tuntutan P3RM, Sekretaris Daerah Kota Magelang, Dr. Senen Budi Prasetyo, mengatakan akan segera menindaklanjuti penertiban PKL yang ada dijalanan. “Spanduk larangan berjualan di pinggir jalan malam ini (kemarin) akan segera kami pasang,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa larangan itu sesuai dengan Surat Edaran Walikota Magelang. “Jika melanggar, akan didenda Rp50 juta atau kurungan selama 6 bulan,” tegasnya. Budi menjelaskan tiada ada niatan dari Pemkot untuk mentelantarkan pedagang. Bahkan saat ini, proses lelang untuk mencari investor pembangunan Pasar Rejowinangun tengah berlangsung. (Dian Ade Permana)