Rabu, Agustus 25, 2010

Ucup Membaca Indonesia


Ucup Membaca Indonesia


Menyimak kiprah Muhammad Yusuf alias Ucup dalam dunia seni rupa, tentu tak bisa dilepaskan dari Taring Padi (TP), komunitas yang digelutinya. Ucup dan TP, seolah saling mempengaruhi dalam penciptaan karya. Melihat pameran tunggal yang bertajuk 'Aku dan You' di Tembi Contemporeri, yang dihelat mulai 24 Agustus hingga 14 September ini, keterkaitannya sangat kentara.
Kritik sosial, masalah lingkungan, dan problematika keluarga, coba ditampilkan Ucup yang mengaku sangat cinta Indonesia ini. "Aku" kata Ucup, ada bentuk pengalaman personalnya dalam menjalani kehidupan. Berdasar pengetahuannya, dia mencoba mengarungi Indonesia yang kaya namun tak ramah ini. Sementara 'You' adalah kekuatan luar yang menghubungkannya dengan dunia hingga mampu bertahan.
Ucup menyatakan bahwa dirinya telah berdamai dengan keadaan Indonesia yang masih jauh dari idealisasinya, juga idealisme TP. "Meski begitu, kami tetap akan berjuang dan kritis," tegasnya.
Dalam karya Kamar 3 X 3, Ucup menggambarkan kondisi keluarga Indonesia yang jauh dari sempurna. Sebuah keluarga yang memiliki 4 anak, namun berumah sempit. Tak ayal, kondisi ini memaksa sang ayah tidur dilantai. Merelakan 'nafsu-nya' yang terenggut keadaan. Sembari memegang kepala, yang bertanda kefrustasian, tapi tak bisa berbuat apa pun. Kepala keluarga itu hanya menyerah tanpa perlawanan. Karena keadaan ekonomi yang tak memungkinkan.
Sementara di Antara Aku, Pabrik-pabrik, dan Sawah Terakhir, Ucup melukiskan kondisi penyusutan lahan pertanian yang tergusur pabrik penghasil produk instan yang merusak alam. "Petani hanya mampu membawa cangkul, namun lahan mereka terus terenggut," cetusnya. Dia menilai, kondisi ini sangat ironis ditengah kekayaan alam Indonesia. (*-7)

KR-DIAN ADE PERMANA

Lukisan Ucup berjudul Kamar 3 X 3