Jumat, Juli 24, 2009

Sea Food Kondang


*Sea food Kondang
Kompromikan kemahalan sea food

Oleh Dian Ade Permana
WARTAWAN HARIAN JOGJA

Sea food identik sebagai makanan yang berharga mahal. Namun ditangan Yohanes, pemilik Sea Food Kondang yang terletak di Jalan Diponegoro, menu dijual dengan harga berkisar Rp10 ribu agar sea food bisa dinikmati semua golongan. Menurut dia, harga Rp10 ribu adalah harga kompromi.
Berawal dari 1998 ketika krisis melanda Indonesia, dia yang terombang-ambing tidak memiliki pekerjaan iseng-iseng melontarkan ide untuk membuka warung makan. “Ternyata papa saya, Gunawan, mau membantu, meski telah lama tidak masak,” jelas Yonahes.
Meski warungnya berdiri diatas trotoar, namun konsumen rela antri berjam-jam. “Jika tidak mau antre, biasanya siang hari menelepon dan janjian akan mengambil jam berapa,” ungkap Yohanes. Dia juga melayani pesanan delivery.
Kesegaran bahan baku adalah kunci Kondang Sea Food untuk mempertahankan konsumen. “Tiap hari ganti bahan, bahkan untuk kepiting dan gurami harus pesan dahulu,” jelasnya. Dia mengatakan karena warung berada di kaki lima, maka sistem pendinginnya tidak terlalu bagus, jika dipaksakan, malah mengecewakan pelanggan.
Yohanes mengungkapkan menu yang banyak dipesan adalah sop asparagus, sop sze chuan, dan udang. “Meski ada daftar menu dengan berbagai varian, konsumen juga bisa memesan sesuai keinginannya,” ungkap pria berambut gondrong ini. Dia mencontohkan cumi lombok ijo yang didaftar menu tidak ada, namun karena diinginkan konsumen, tetap memperoleh pelayanan.
“Meski berharga murah, kami tidak akan bermain-main dengan resep,” tegas Yohanes. Sejak pertama kali membuka Kondang, resep dan bumbu tetap dipertahankan. Menurut Yohanes, kunci kenikmatan setiap masakan adalah bahan baku dan komposisi bumbu yang serasi. Jika ada yang berubah, maka rasa dipastikan berbeda. Apalagi dimasak oleh tangan yang berbeda.
Dia mengungkapkan bahwa sejatinya keterampilan memasak diperolehnya secara otodidak. “Namun tetap belajar dari teman papa dan teman kakek,” buka Yohanes. Meski dilahirkan dari keluarga koki, Yohanes mengaku tidak pernah mendapat pelajaran memasak langsung dari orang tua dan kakeknya.
Menyadari konsumen semakin bertambah dan warung kaki lima tidak bisa lagi menampungnya, Yohanes mengatakan akan memindah Kondang ke kediamannya, di Jalan Arimbi, Babadan akhir tahun ini. “Setelah pindah ke rumah, tentu menu akan semakin lengkap, karena fasilitas pendukung tersedia,” jelasnya.
Penasaran dengan sea food seharga Rp10 ribu? Datang ke Jalan Diponegoro, depan Pasar Kranggan mulai pukul 18.00 WIB.