Minggu, Agustus 23, 2009

Dusun Maitan, Borobudur, Magelang

Dusun Maitan, Pesona Wisata Desa


Jika ditanya, pasti tidak ada yang mengenal Dusun Maitan, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Namun, dusun yang terletak sekitar satu kilometer dari Candi Borobudur ini memiliki potensi besar dibidang pariwisata.
Meski belum tertata sempurna, namun warga dusun ini mulai menggeliat untuk menyambut wisatawan. Salah satu daya jual Dusun Maitan adalah Gunung Bakal. Walau bernama gunung, tapi ketinggiannya hanya sekitar 200 meter. Begitu naik keatas Gunung Bakal, yang terlihat hanya pepohonan, mulai dari bambu, pohon jati, hingga kelapa.
Dengan rute yang sedikit terjal, kurang dari 15 menit, sudah mencapi puncak. Inilah pesona Gunung Bakal. Di sebuah gubuk, pandangan lurus langsung melihat Candi Borobudur yang dikelilingi Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Pegunungan Menoreh. Dilain sisi, Gunung Sindoro dan Sumbing menanti untuk dinikmati.
Sarifudin, Pjs. Sekretaris Desa Borobudur, yang bermukim di Dusun Maitan mengungkapkan, bahwa sejak setahun lalu warga dusunnya telah berupaya untuk menggarap lahan pariwisata. “Ketika itu yang ditawarkan hanya wisata aktifitas masyarakat dan budayanya,” jelasnya.
Sejak awal 2009, warga mulai membuka Gunung Bakal. “Setelah itu, gubuk ini dibangun agar wisatawan nyaman berada di Maitan,” kata Udin, panggilan Sarifudin kepada KR, Rabu (19/8), di gubuk Gunung Bakal. Saat ini, hanya satu gubuk yang berukuran 2 kali 3 meter. Rencananya, gubuk akan ditambah.
“Kami tetap mempertahankan nuansa alam dan desanya, karena itu adalah daya tarik,” tegas Udin. Jika pagi hari, imbuhnya, saat matahari terbit adalah momentum terbaik untuk menaiki Gunung Bakal. Di gunung ini pula terdapat makam kuno yang dikeramatkan warga. Diantaranya Kiai Maito, Kiai Tanjung, Kiai Ciptoroso, dan Kiai Yudhokusumo.
Udin mengatakan penataan kawasan wisata di Dusun Maitan belum selesai. “Kami masih berkoordinasi dengan kelompok sadar wisata, agar kealamian tetap terjaga, sehingga wisatawan nyaman berada disini,” ujarnya. Bahkan, untuk biaya kunjungan wisata juga belum ada tarif resmi, sehingga wisatawan bisa bernegosiasi.
Lebih lanjut, selain pemandangan dari Gunung Bakal, wisatawan yang berkunjung bisa menikmati aktifitas masyarakat yang sedang menders pohon kelapa. “Itu adalah pekerjaan sebagian besar warga pembuat gula merah,” tutur Udin. Selain mendeers, warga Dusun Maitan juga berprofesi sebagai pembuat kerajinan dari bambu. Mulai dari pembuat tikar, keranjang, hingga besek.
“Jika wisatawan ingin menginap, terdapat home stay yang dikelola warga,” kata Udin. Untuk ke Dusun Maitan, dari Candi Borobudur, wisatawan bisa naik gajah atau andong. (Dian Ade Permana)

2 komentar:

Wisata Dusun mengatakan...

mas dian kapan ke maitan lagi, kita tunggu kedatangannya ke maitan lagi (sarifudin)

Unknown mengatakan...

Nice , visit me www.pelitawisatakita.blogspot.com